Setiap perpustakaan adalah gudang kebijaksanaan dan perbendaharaan budaya. Setiap orang yang pernah ke perpustakaan pasti merasakan sensasi yang tidak disengaja: ratusan volume yang ditata dengan rapi di tempat penyimpanan tidak hanya berisi informasi tentang pencapaian peradaban, tetapi juga pemikiran banyak generasi penulis. Ini terutama berlaku untuk koleksi buku terbesar di dunia - Perpustakaan Kongres.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/74/gde-samaya-bolshaya-biblioteka-v-mire.jpg)
Sejarah berdirinya Perpustakaan Kongres
Didirikan pada awal abad ke-19, Library of Congress awalnya terletak di Gedung Capitol di Washington. Tetapi arsipnya perlahan-lahan tumbuh dan berkembang, jadi kemudian dia pindah ke gedung lain. Perpustakaan mendapatkan nama kedua untuk menghormati Thomas Jefferson. Koleksi bukunya pribadi yang menjadi dasar dana perpustakaan.
Perpustakaan Kongres dibentuk pada April 1800, ketika Presiden AS Adams menandatangani undang-undang untuk memindahkan ibu kota negara itu ke Washington dari Philadelphia. Salah satu poin hukum memberikan alokasi dana yang diperlukan untuk akuisisi buku yang dibutuhkan oleh Kongres. Ruang khusus juga dialokasikan untuk penyimpanan buku, di mana pada awalnya pintu masuk hanya terbuka untuk pejabat senior AS.
Perpustakaan terus diperbarui dengan edisi baru. Pada pertengahan 60-an abad XIX, dana yang dimilikinya berjumlah hampir seratus ribu volume. Namun, pada saat itu, tidak terlalu banyak, jika kita memperhitungkan ukuran perpustakaan besar Eropa. Segera, pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan undang-undang yang mengharuskan salinan publikasi baru yang muncul di negara itu ditransfer ke Perpustakaan Kongres.
Pada akhir abad ke-19, pintu perpustakaan dibuka untuk warga biasa.