Istilah " sosialisasi " paling sering digunakan dalam psikologi dan pedagogi dan berarti proses apropriasi oleh seseorang dengan aturan, norma dan prinsip-prinsip perilaku dalam masyarakat. Konsep ini dapat dibandingkan dengan kata Rusia "pendidikan". Tetapi ada perbedaan di antara mereka, yang terdiri dari niat tindakan: jika sosialisasi melibatkan perkembangan spontan, maka pendidikan disadari, bertujuan untuk menanamkan dalam diri seseorang karakteristik dan sifat tertentu dari suatu tindakan.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/28/chto-takoe-socializaciya.jpg)
Instruksi manual
1
Definisi ilmiah sosialisasi mengatakan: ini adalah proses pengembangan dan pembentukan seseorang dalam masyarakat, di mana ia mengasimilasi norma, sikap, nilai-nilai dan pola perilaku yang diadopsi dalam kelompok sosial ini. Sebagai fenomena yang terjadi secara spontan, itu terjadi selama komunikasi dan kegiatan bersama dalam lingkungan tertentu.
2
Sosialisasi seseorang dimulai hampir sejak lahir, dan proses asimilasi norma-norma sosial berakhir sekitar waktu mencapai kedewasaan sipil. Meskipun jauh dari selalu mengetahui dan menerima hak dan kewajiban seseorang berarti akhir sosialisasi sepenuhnya, dalam beberapa aspek itu terus berlanjut sepanjang hidup. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa norma-norma masyarakat dapat berubah, serta fakta bahwa seseorang dapat memasuki ruang sosial baru dan mengambil peran publik yang baru.
3
Keluarga meletakkan dasar sosialisasi, proses ini dimulai dengan itu. Sayangnya, untuk waktu yang lama peran lembaga ini dalam membentuk perilaku manusia di masyarakat telah berkurang dan seringkali tidak diperhitungkan sama sekali. Sebenarnya, keluargalah yang paling penting dalam menciptakan gagasan kepribadian tentang Tanah Air, masyarakat, dan prinsip-prinsip kehidupan. Selanjutnya, adopsi norma dan aturan berlanjut di sekolah, secara paralel, alat sosialisasi lainnya dimasukkan, termasuk media, tenaga kerja dan kegiatan sosial-politik.
4
Seseorang yang disosialisasikan tidak hanya harus memiliki pengetahuan tentang aturan perilaku dalam masyarakat, tetapi juga mengubahnya menjadi keyakinan yang diekspresikan dalam tindakan praktis. Oleh karena itu, proses ini memberikan hasil yang berbeda bahkan untuk saudara dan saudari yang tumbuh dalam keluarga yang sama dan belajar di sekolah yang sama: pengetahuan yang sama di bawah pengaruh karakter, kemampuan mental dan faktor-faktor lain mengarah pada pembentukan kepercayaan yang berbeda, yang pada gilirannya menentukan perilaku.
5
Sosialisasi melakukan tugas penting lain dalam masyarakat selain mengintegrasikan individu ke dalam masyarakat: ia melestarikan masyarakat, memungkinkan transmisi budaya generasi melalui keyakinan yang telah mapan. Proses ini mencakup kontinuitas, transfer, dan pelestarian pengalaman. Dengan demikian, generasi baru dapat memecahkan masalah ekonomi, politik, sosial dan spiritual yang muncul dari masyarakat.