Dalam praktik liturgi Kristen ada banyak jenis pelayanan gereja. Mereka menemani seseorang sejak lahir sampai mati. Pada perjalanan terakhir, orang Kristen menemani kerabat mereka ke upacara pemakaman. Dalam ritus ini, doa permisif dianggap sebagai doa utama.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/58/chto-takoe-razreshitelnaya-molitva-na-otpevanii.jpg)
Tugas agama setiap orang yang menganggap dirinya seorang Kristen layak untuk dibelanjakan pada perjalanan terakhir orang-orang yang mereka cintai atau kerabat. Gereja berdoa untuk pengampunan dosa orang yang sudah meninggal, tidak hanya pada upacara pemakaman dan requiem. Ketika seseorang pergi ke keabadian, upacara pemakaman Ortodoks dan layanan pemakaman dilakukan.
Pada akhir upacara pemakaman, imam mengucapkan doa khusus, yang dalam praktik Kristen disebut "permisif." Teks doa ini ditulis pada selembar yang merupakan bagian dari rangkaian pemakaman Kristen. Di atas lembaran itu disebut pengocok, yang dipotong. Sisanya adalah doa permisif. Setelah imam membacanya di akhir upacara pemakaman, doa diletakkan di sebelah kanan almarhum.
Teks doa permisif berisi petisi atas nama imam dan doa-doa lainnya untuk pengampunan dosa orang yang sudah meninggal. Harapan disadari bahwa Allah akan "mengizinkan" (membebaskan, mengampuni) dosa-dosa seseorang yang telah menyelesaikan perjalanan duniawi.
Selain itu, doa mencari pembebasan dari berbagai kutukan yang selama kehidupan duniawi dapat terjadi sehubungan dengan seseorang. Imam itu meminta pembebasan dari pengucilan gereja, uskup dengan harapan bahwa Allah akan menerima di surga orang yang sudah meninggal.
Jadi, ternyata doa permisif merupakan komponen penting dari upacara pemakaman. Bukan kebetulan bahwa beberapa pendeta menyebut doa ini sebagai hal utama bagi orang yang sudah meninggal.