Konsep "krisis ekonomi" sangat terkait dengan fenomena negatif seperti pengangguran, kebangkrutan, depresi, penurunan tajam dalam standar hidup di negara ini. Krisis ini disebabkan oleh perubahan serius dalam situasi ekonomi, dan kelanjutan yang berkepanjangan dapat menyebabkan panik dan faktor psikologis lainnya, dan sebagai akibatnya, keresahan di antara penduduk.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/70/chto-takoe-ekonomicheskij-krizis.jpg)
Permulaan krisis ekonomi dikaitkan dengan pelanggaran sistematis dan tidak dapat dipulihkan dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi normal negara. Pada saat yang sama, ada akumulasi utang internal dan eksternal yang tidak dapat dilunasi tepat waktu, serta pelanggaran keseimbangan pasar sebagai akibat dari perbedaan serius antara penawaran dan permintaan. Kata "krisis" berasal dari Yunani dan secara harfiah berarti "titik balik". Fenomena ini dapat terjadi baik di industri atau wilayah tertentu, dan di seluruh negeri. Sayangnya, krisis pada awalnya adalah salah satu tahap dari siklus ekonomi, karena satu atau lain cara ada saatnya ketika akumulasi kontradiksi antara produksi barang dan jasa dan kemampuan konsumen populasi pelarut meletus dalam bentuk defisit atau, sebaliknya, kelebihan pasokan produk. Siklus ekonomi adalah perubahan empat tahap.: krisis - depresi (bawah) - resesi (resesi) - pemulihan (puncak) - naik. Karena kenyataan bahwa dalam beberapa tahun terakhir perkembangan perdagangan telah mengarah pada pembentukan banyak hubungan internasional, krisis telah menjadi internasional. Komunitas dunia mengambil langkah-langkah sistematis untuk mencegahnya, yaitu: memperketat kontrol negara atas pasar, menciptakan perusahaan keuangan internasional untuk memantau kemajuan situasi ekonomi, dll. Ada dua jenis krisis ekonomi: krisis kurang produksi (defisit) dan kelebihan produksi. Dan, jika beberapa dekade lalu jenis krisis pertama sering terjadi, dalam beberapa tahun terakhir volume produksi sering melebihi tingkat permintaan, yang mengarah pada penurunan profitabilitas perusahaan produksi dan kebangkrutan berikutnya. Krisis underproduksi adalah untuk mengurangi pasokan, yang dapat disebabkan oleh bencana alam, larangan ketat pemerintah dan kuota, operasi militer, dll. Kekurangan barang yang akut untuk memenuhi kebutuhan penduduk menciptakan era kelangkaan. Krisis overproduksi, sebaliknya, terdiri dari kelebihan pasokan atas permintaan dan merupakan alasan untuk membatasi produksi sejumlah besar perusahaan, sebagai akibatnya ada peningkatan pengangguran, kebangkrutan, dan penurunan upah. Biasanya, krisis ini dimulai di satu atau lebih sektor, dan kemudian menyebar ke seluruh ekonomi.