Dalam sastra modern ada banyak genre yang beragam, masing-masing unik dan asli. Tetapi jika tragedi atau komedi cukup mudah untuk diidentifikasi, maka memberikan definisi yang tepat tentang genre drama tidak selalu mungkin. Jadi, apa itu karya dramatis dan bagaimana agar tidak membingungkannya dengan sesuatu yang lain?
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/68/chto-takoe-drama-kak-zhanr.jpg)
Tidak seperti komedi, drama ini menunjukkan pengalaman hidup dan berbagai seluk beluk nasib. Tentu saja, kehidupan orang-orang, moral dan karakter mereka bisa sangat cerdas dalam karya-karya komedi, tetapi drama tidak begitu melekat dalam sifat-sifat humoris dan komik yang mengekspos tindakan karakter apa pun. Di sini, kehidupan pahlawan itu sendiri, pikiran dan perasaannya diletakkan di tempat pertama. Karya-karya dramatis sangat realistis karena mereka menunjukkan seseorang persis seperti dia tanpa kiasan, aneh dan hiasan. Itulah sebabnya drama ini dianggap sebagai yang paling kompleks dan, pada saat yang sama, merupakan salah satu genre sastra yang paling kaya dan paling menarik. Seringkali drama menjadi begitu tegang dan berat sehingga hampir tidak mungkin untuk membedakannya dari tragedi. Tetapi karya-karya tragis sekarang tidak begitu populer dan tidak pernah memiliki peluang untuk hasil yang sukses. Tetapi drama ini dapat berakhir dengan baik, terlepas dari semua kerumitan plot dan nasib para pahlawan yang sulit. Dalam bahasa kita, kata "drama" telah secara kuat dikombinasikan dengan plot tragis atau drama kehidupan para karakter, sementara secara historis makna kata ini tidak memiliki makna seperti itu sama sekali. Karya dramatis apa pun, apa pun isinya, menunjukkan kehidupan nyata orang biasa, kesedihan, kegembiraan, perasaan, dan momen cerah mereka. Sama sekali tidak perlu bahwa pembaca akan bersenang-senang dalam jalan cerita, tetapi drama tidak boleh mengintimidasi atau membuat menangis. Itu hanya bagian dari kehidupan, tidak lebih buruk atau lebih buruk dari kenyataan, menarik bahwa konsep drama, sebagai genre dalam karya seni, berasal dari abad ke-18. Dia sangat populer di kalangan cendekiawan, politisi, dan filsuf yang tercerahkan. Awalnya, karya-karya dramatis sangat terkait dengan tragedi, tragisomedi, lelucon, dan bahkan kostum topeng. Tetapi berabad-abad kemudian, drama ini menjadi bagian dari reproduksi artistik dan terpisah dari genre-genre lain. Karya-karya dramatis dewasa ini memukau dengan realisme dan keaslian plotnya. Di beberapa tempat Anda dapat menemukan nasib yang tidak fiktif, tetapi serupa dengan nasib Anda, seperti dua tetes air. Dalam drama, tentu saja, dongeng juga ditemukan, tetapi drama seperti itu diperlukan, karena mereka mengajarkan kita kebaikan dan keyakinan pada yang terbaik dan cerah. Drama cinta, karena didasarkan pada kehidupan.