Istilah "teror putih" digunakan untuk menunjukkan kebijakan represif yang ditempuh oleh pasukan anti-Bolshevik selama Perang Sipil 1918-1922. Abad ke-20.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/12/chto-takoe-belij-terror-v-otnoshenii-rossii.jpg)
Apakah benar-benar ada teror
Perlu dikatakan bahwa konsep "teror putih" sangat sewenang-wenang. Dalam historiografi modern tidak ada ide tunggal dari fenomena ini, karena beberapa sejarawan percaya bahwa tidak ada teror putih seperti itu. Pada saat yang sama, mereka menganggap teror putih dan merah sebagai perbandingan. Jika Teror Merah memiliki tubuh hukuman khusus, misalnya, pengadilan revolusioner, maka ini bukan karakteristik Teror Putih. Sarjana lain menyebut teror putih sebagai respons terhadap tindakan hukuman Bolshevik.
Sangat menarik untuk dicatat bahwa aksi teroris itu sendiri bukanlah karakteristik dari teror putih, oleh karena itu definisi seperti itu dapat dianggap bersyarat daripada akurat. Tentu saja, tindakan Pengawal Putih itu kejam, terkadang terlalu banyak. Namun, ini semua terjadi dalam kerangka perang.
Ciri teror putih di Rusia dapat dianggap sebagai unsur dasarnya. Kejutan dan spontanitas adalah fitur utama yang mencirikan tindakan Pengawal Putih selama 1918-1922 di abad ke-20. Adalah suatu kesalahan untuk mengasumsikan bahwa hanya Pengawal Putih, yaitu, perwakilan dari pasukan Tsar yang kalah, yang tidak punya waktu untuk beremigrasi ke luar negeri, menentang Bolshevik. Sudut pandang ini telah dipaksakan selama bertahun-tahun oleh para ahli ideologi Soviet. Bahkan, di sisi Pengawal Putih adalah perwakilan dari berbagai sektor masyarakat, masing-masing, mereka juga ternyata terlibat dalam apa yang disebut Teror Putih.