Tidak hanya hidup, tetapi juga kematian V.I. Lenin menyebabkan kontroversi, yang belum berhenti sampai hari ini. Lenin meninggal pada usia yang cukup matang, tetapi jauh dari usia pikun. Kehidupan dan kesehatan pemimpin revolusi proletar telah dijaga dengan hati-hati dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi kerja keras sebagai kepala negara membuatnya terasa. Kondisi Lenin menjadi lebih buruk dari tahun ke tahun, dan pada tahun 1924 ia meninggal. Apa penyebab kematian Vladimir Lenin?
Kesehatan Lenin
Kesehatan pemimpin proletariat dunia memburuk secara signifikan setelah terluka pada tahun 1918. Selama upaya pembunuhan, Lenin terluka oleh tembakan dari pistol, sementara salah satu peluru menabrak lehernya, dan yang kedua di tangannya. Untuk beberapa waktu setelah pembunuhan, Ilyich bahkan tidak sadarkan diri.
Pada masa itu, luka yang diterima oleh pemimpin revolusi bisa berakibat fatal, diagnosa dokter mengecewakan. Namun, Lenin dengan cepat pulih dan segera kembali bekerja aktif di pemerintahan. Tetapi para peneliti percaya bahwa luka itu memiliki efek yang sangat negatif pada kesehatan Lenin dan membuatnya terasa bahkan beberapa tahun kemudian.
Alasan lain yang merusak kesehatan Lenin adalah kemacetannya yang ekstrem. Selama bertahun-tahun Ilyich banyak bekerja setiap hari. Ia mempelajari sumber-sumber sastra dengan cermat dan komprehensif, ia menulis banyak artikel dan karya-karya besar tentang teori dan praktik gerakan revolusioner. Kondisi hidup dan nutrisi Lenin hampir selalu lebih dari sekadar sederhana.
Untuk waktu yang lama pemimpin proletariat menghabiskan waktu di pengasingan dan memaksa emigrasi. Semua ini meninggalkan jejak pada kesehatannya.
Setelah kemenangan revolusi sosialis, rutinitas kehidupan Lenin menjadi lebih tegang. Dia harus mengelola urusan pemerintahan buruh dan tani baru setiap jam, mengorbankan istirahat dan tidur. Ini telah menjadi penyebab lain dari kelelahan saraf dan masalah kesehatan.