Banyak tindakan yang dilakukan selama sakramen Ortodoks sangat simbolis. Benda-benda individual yang digunakan dalam ibadat dapat melambangkan berbagai kebenaran doktrin dan moralisasi Kristen. Mahkota yang dikenakan di kepala mereka yang menikah di bait suci tidak terkecuali. Mereka membawa makna tersembunyi.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/21/chto-simvoliziruyut-venci-na-venchanii.jpg)
Mahkota seperti mahkota kerajaan
Arti pertama dari simbolisme mahkota yang digunakan pada pernikahan dapat dianggap sebagai mengenakan mahkota kerajaan yang sudah menikah. Artinya, pengantin baru, memulai sakramen pernikahan, tidak hanya menciptakan unit masyarakat - keluarga, tetapi juga Gereja kecil.
Semua kehebatan kepribadian pengantin bisa ditentukan oleh nama-nama raja dan ratu. Sebagai raja yang mengatur negara, demikian juga pasangannya harus mengatur semua urusan keluarga dan menjadi kepala Gereja rumah. Seorang istri, seperti seorang ratu, harus menjadi feminitas yang hebat dan menjadi penjaga perapian keluarga.
Perlu dicatat bahwa di pernikahan satu-satunya waktu yang diizinkan ketika membaca Injil kepada seorang pria adalah mengenakan hiasan kepala. Bahkan para archpastor Gereja melepas mitra mereka sebelum membaca Firman Tuhan, dan pengantin baru tetap berada di mahkota. Ini adalah ungkapan hormat untuk Gereja bagi pasangan.