Yesus Kristus sering berbicara dalam perumpamaan untuk menjelaskan kebenaran dasar ajaran dan moral. Dalam gambar-gambar yang jelas bagi kesadaran manusia itulah Yesus berusaha menyampaikan kepada orang-orang aspek-aspek penting dari hubungan antara manusia dan Allah, serta ciri-ciri penting hubungan antara satu sama lain.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/74/chto-oznachaet-evangelskaya-pritcha-o-plevelah.jpg)
Evangelist Matthew berbicara tentang perumpamaan Kristus tentang lalang dalam Injilnya. Jadi, dijelaskan sebagai berikut. Seorang pria menabur benih yang baik di ladangnya dan pergi tidur. Ketika malam tiba dan semua orang tertidur, musuh seorang lelaki menabur ilalang di ladang (ilalang - ilalang). Seiring waktu, kedua biji mulai tumbuh di ladang. Pembantu rumah tangga bertanya mengapa pemilik tidak mau mengambil rumput liar. Namun, pria yang baik itu menjawab bahwa gulma harus diserahkan kepada panen umum agar tidak merusak gandum. Waktunya akan tiba ketika gandum akan dikumpulkan di lumbung, dan lalang akan dipotong dan dibuang ke dalam api.
Di bawah benih yang baik dapat dianggap Gereja bumi, didirikan oleh Allah, serta semua orang yang merupakan ciptaan Allah (benih dan gandum yang baik). Namun, saatnya tiba ketika iblis menggoda manusia, dan dosa memasuki kehidupan yang terakhir. Orang jahat mulai muncul, penjahat yang berpaling dari Tuhan (benih jahat dan lalang). Pertanyaan mengapa pemilik tidak menghancurkan lalang dapat segera dibandingkan dengan pertanyaan Allah tentang pemberantasan kejahatan di bumi dan perusakan orang berdosa. Namun, kehidupan duniawi hanyalah bagian dari keberadaan manusia. Dalam arti penuh kata, hanya setelah Pengadilan Senior akan hadiah dan hukuman ditentukan untuk orang benar dan orang berdosa. Orang benar akan diberi ganjaran dengan surga (gandum akan dikumpulkan di lumbung), dan orang berdosa akan masuk neraka (lalang akan dibakar dalam nyala api).
Selain itu, perumpamaan juga dapat berarti bahwa seiring dengan ajaran Kristus, banyak doktrin palsu lainnya ditaburkan di dunia. Setiap orang membuat pilihannya dengan satu atau lain cara. Semuanya pada akhirnya akan diselesaikan, menurut ajaran Gereja, pada Hari Penghakiman Terakhir, ketika kebenaran dan kepalsuan dari ajaran agama tertentu menjadi jelas.